Minggu , 6 Oktober 2024

Komunitas Ngisor Waru Santuni 824 Anak Yatim

KOTA, mataairradio.net – Komunitas sosial yang terbentuk dari sekadar cangkrukan di kedai kopi di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang, Ngisor Waru, semakin getol mencintai anak yatim. Pasalnya, sejak berdiri pada Maret silam, sampai dengan Agustus 2012, tercatat sudah 824 anak yatim yang disantuni komunitas tersebut.

“Alhamdulillah, sejak Maret-Agustus 2012, dari donasi yang terkumpul sebanyak Rp126,44juta, sebanyak Rp82,9juta di antaranya sudah kami santunkan kepada sebanyak 824 anak yatim dan merawat seorang anak yatim di rumah sakit,” terang Ketua Komunitas Ngisor Waru, M Sholeh kepada mataairradio.net, Sabtu (1/9).

Disebutkan, ratusan anak yatim yang disantuni itu, berasal tidak hanya dari wilayah Kabupaten Rembang sendiri, tetapi juga berasal dari Kediri, Solo, Batam, dan Jakarta.

“Ini karena donaturnya juga berasal dari sejumlah daerah di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, juga Palembang dan Lampung,” ujar Sholeh yang didampingi Sekretaris Komunitas Ngisor Waru, Haji Umadin.

Dijelaskan, santunan yang telah diberikan tersebut dimaksudkan agar para anak yatim itu bisa tetap mengenyam pendidikan. “Untuk santunan pengobatan kepada anak yatim yang menderita sakit, kami menyantuni Rp500ribu hingga satu juta rupiah,” katanya menyebutkan.

Umadin juga mengatakan, dermawan yang hendak menyisihkan sebagian rezekinya untuk anak yatim piatu bisa menyalurkannya melalui rekening BRI atas nama Komunitas Ngisor Waru dengan nomor 137001000401539.

“Saat ini, kegiatan Komunitas Ngisor Waru sudah dapat dipantau pula melalui blog dengan alamat ngisorwaru.wordpress.com. Semoga bermanfaat,” katanya.

Pegiat Komunitas Ngisor Waru, KH Ahmad Nawawi Kholil menambahkan, ke depan, komunitas ini berencana membuat “Rumah Yatim”. “Realisasi ‘Rumah Yatim’ ini mungkin akan didahulukan dibandingkan pengadaan satu unit mobil yang sempat direncanakan sebelumnya,” ungkapnya.

Ketua Rijalul Ansor Rembang ini menandaskan senada bahwa, anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa harus tetap mengenyam pendidikan. “Membantu mereka tidak sulit; tinggal menyisihkan uang belanja yang kurang bermanfaat untuk mereka,” tegasnya. (Pujianto)

Sumber : http://mataairradio.net/sosial-politik/komunitas-ngisor-waru-santuni-824-anak-yatim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *